Kamis, 19 November 2015

TEMPAT IBADAH AGAMA ISLAM



Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini, peulis mencoba untuk mengangkat topik yang sudah umum dan ingin mengkajinya menjadi lebih dalam yaitu Tempat Ibadah Agama Islam. Semoga lewat postingan ini, dapat memberikan pengetahuan tambahan kpada para sahabat secara mendalam. Jadi kita tidak hanya mengetahui hanya sebatas masjid tetapi ingin menggali pemahaman lebih mendalam.


Secara umum, di Negara kita mengakui keberadaaan 6 agama yang sah dan tentunya dilindungu oleh undang-undang yang menjadi hukum yang sah di Negara kita. Dulu kita hanya mengakui adanya 5 agama yang sah, namun di era kepemimpinan Presiden ke-5 yaitu Megawati Soekarno Putri, kemudian mengumumkan lewat keputusan presiden dengan menambah adanya satu agam yang sah yaitu Kong Hu Cu. Terlepas dari itu, penulis ingin memberikan informasi tambahan dari 6 agama tersebut yaitu :

  1. Agama Islam, tempat ibadahnya adalah Masjid 
  2. Agama Kristen, tempat ibadahnya adalah Gereja 
  3. Agama Katolik, tempat ibadahnya adalah Gereja 
  4. Agama Hindu, tempat ibadahnya adalah Pura 
  5. Agama Budha, tempat ibadahnya adalah Vihara 
  6. Agama Kong Hu Cu, tempat ibadahnya adalah Li Tang atau Klenteng

Seperti yang kita ketahui bahwa Masjid atau mesjid adalah sebuah tempat ibadah bagi umat muslim. Masjid berarti tempat untuk bersujud. Adapun mesjid yang berukuran kecil juga disebut sebagai musholla, langgar, atau surau. Selain tempat ibadah, masjid juga sebagai suatu pusat kehidupan komunitas muslim. Berbagai adanya Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an juga dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam berbagai sejarah Islam di dunia menjelaskan secara rinci bahwa masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan, perpolitikan, bahkan hingga kemiliteran


Adapun masjid berasal dari kata sajada yang berarti  sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berasal dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan". Sedangkan kata masjid dalam bahasa inggris disebut mosque, dan kata mosque ini berasal dari kata mezquita yang berasal dari bahasa spanyol. Dan kata dari kata mosque kemudian menjadi sangat populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas.
Berdasarkan gaya arsitektur dalam membangun mesjid juga menjadi popular dengan mengikuti berbagai peradaban dan budaya local yang ada, maka tak heran jika para kaum tionghoa membuat mesjid dengan mengikuti budaya cina, ataukah umat islam di bali yang membuat mesjid dengan mengikuti budaya local ataukah umat ilam pada zaman kejayaan kerjaaan hindu – budha pun mengikuti gaya local dan kejayaan yang ada pada masanya. Gaya arsitektur banyak mengalami perubahan terutama pada bagian bentuk, menara, kubah, ruang shalat, dan berbagai fasilitas tambahan lainnya. Biasanya perubahan bentuk dari masjid terlihat pada gaya bentuk abbasi yang secara umum, bentuk T. bentuk  hypostyle adalah bentuk-bentuk awal masjid yang sering dipakai dan dipelopori oleh seorang tokoh popular bernama Bani Umayyah. Masjid ini berbentuk persegi ataupun persegi panjang yang dibangun pada sebuah dataran dengan halaman yang tertutup dan tempat ibadah di dalamnya. Halaman di bagian masjid juga dipergunakan untuk menampung jamaah pada hari Jumat. Beberapa masjid berbentuk hypostyle ayau masjid yang berukuran besar, biasanya mempunyai atap datar diatasnya, dan digunakan untuk penopang tiang-tiang. Contohnya adalah Masjid Kordoba, di Kordoba, yang dibangun dengan 850 buah tiang. Beberapa masjid bergaya hypostyle memiliki atap melengkung yang memberikan keteduhan bagi jamaah di masjid. Masjid bergaya arab-plan mulai dibangun pada masa Abbasiyah dan Umayyah, tapi masjid bergaya arab-plan tidak terlalu disenangi.
Kubah merupakan bagian dari pembangunan masjid yang menjadi suatu ciri khas dari sebuah masjid. Bahkan terkadang pembangunan kubah masjid diperluas menjadi sama luas dengan tempat ibadah di bawahnya. Secara umum pembangunan kubah memakai bentuk setengah bulat, akan tetapi ada yang unik pada masjid-masjid di daerah India dan Pakistan memakai kubah berbentuk bawang.
Bagian lain dari pembangunan sebuah masjid adalah dengan keberadaan menara. Menara tersebut berasal dari bahasa Arab yaitu "nar" yang artinya "api" (api di atas menara/lampu) yang tujuannya dapat terlihat dari kejauhan. Pembangunn menara di masjid biasanya  dibuat lebih tinggi dan berada di bagian pojok dari kompleks masjid. Pembangunan berbagai Masjid pada zaman Nabi Muhammad tidak memiliki menara, dan hal ini mulai diterapkan oleh pengikut ajaran Wahabiyyah, yang melarang pembangunan menara dan menganggap menara tidak begitu penting dalam pembangunan suatu masjid. Menara pertama kali dibangun di Basrapada pada tahun 665 sewaktu pemerintahan Khalifah Bani Umayyah, Muawiyah I, yang mendukung pembangunan menara masjid untuk menyaingi menara-menara lonceng pada gereja. Adapun pembangunan Menara Masjid bertujuan sebagai tempat muazin dalam mengumandangkan azan.
Pada bagian ruang shalat atau ruang ibadah, tidak terdapat meja dan kursi, sehingga memungkinkan para jamaah untuk mengisi shaf atau barisan-barisan yang ada di dalam ruang salat. Adapun ruang salat biasanya terdapat kaligrafi dari potongan ayat Al-Qur'an untuk memperlihatkan keindahan agama Islam serta Al-Qur'an. Ruang salat mengarah ke kiblat yaitu ke arah Ka'bah, sebagai kiblat umat Islam. Adapun dalam ruang ibadah juga terdapat mihrab dan mimbar. Mihrab adalah tempat imam memimpin salat, sedangkan mimbar adalah tempat khatib menyampaikan khutbah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar